Pernah Menonton film
kartun atau animasi? Pernah, Kapankah Terakhir Anda Menontonya? Waktu
masih di usia anak-anak atau bahkan di usia dewasa, dan baru beberapa
waktu lalu.
Mungkin anda pernah
takjub akan keindahan pemandangan, hutan, rumah, laut, Pedasaan yang
keren dan memukau itu di dalam film animasi atau kartun, Tapi
pernahkah anda berfikir kalau temapat yang ada pada film animasi yang
anda tonton itu sebenarnya ada di dunia nyata atau hanya cuman
visualisasi saja?
Mungkin sebagian
besar memang hanya karangan si pembuat film animasi atau cartoon
tersebut, semisal ada kerajaan diatas awan atau ada pohon dengan
berbagi buah, Desa yang menakjubkan indahnya dan masih banyak lagi
lainya.
Tapi tahukah anda
bebearapa latar/tempat pada film animasi/kartun itu ternyata memang
ada didunia nyata ini, Kaget, Masak sih, Penasaran?
Mari di simak di
bawah ini
1. Desa Smurf Di
spanyol
Ternyata, desa serba
biru yang ada dalam cerita film animasi ‘Smurf’, bukan cuma kisah
fiksi belaka. Di selatan Spanyol ada desa kecil bernama Juzcar,
disulap jadi ‘desa Smurf’ yang tiba-tiba dibanjiri wisatawan.
Kamis, (13/3/2014)
penghuni desa tersebut hanya kurang dari 200 orang. Dulu desa yang
berada di Provinsi Malaga, Andalusia ini hanyalah sebuah pemukiman
biasa bercat putih seragam dan tidak ada sisi menariknya sama sekali.
Namun, sejak film
animasi ‘Smurf’ pertama booming di bulan Juni 2011, penduduk
setempat mengadakan selebrasi menyambut kehadiran film tersebut.
Mereka menyulap desa jadi serba biru. Wisatawan pun penasaran
membanjiri desa yang dulunya terkenal Kota Putih.
Penduduk setempat
telah merenovasi desa ini menghabiskan 4.000 liter cat biru. Lalu
pada Desember 2011, ada tawaran menarik dari Sony Pictures yang
memproduksi film tersebut. Tawaran itu jadi kabar baik bagi penduduk
setempat karena mereka berniat makin mempercantik Juzcar.
Akhirnya desa
tersebut dicat ulang dan ditambah pernak-pernik patung Smurf dari
gerbang masuk desa sampai ke ujungnya.Tapi hasil tersebut malah
membuat turun pamor dalam waktu enam bulan. Selama itu, yang datang
ke sana cuma sekitar 80.000 wisatawan saja. Padahal sejak awal eksis,
desa ini kebanjiran hingga 100.000 wisatawan.
Selain serba biru,
jejeran rumah-rumah itu adanya di atas bukit. Tentuny
a banyak bonus
pemandangan cuma-cuma sejauh mata memandang. Lagi-lagi Agan masuk ke
dalam dunia film ‘Smurf’ yang sesungguhnya!
Makin banyak
wisatawan berlalu lalang setiap hari, beberapa penduduk desa
meninggalkan huniannya karena merasa terusik. Tapi hal tersebut
jangan dijadikan masalah, masih banyak penduduk setempat yang ramah
dan bakal menyambut hangat ente yang hendak menengoknya.
Semenjak jadi desa
wisata, desa ini menyiapkan homestay dan hotel untuk wisatawan yang
ingin bercengkrama lebih lama dengan penduduk sekitar. Pastinya semua
kamar tak jauh dari kesan biru. Jadi inginkah berwisata kesini?
2. Desa Lego di
Korea Selatan
Negeri Ginseng ini
punya desa warna-warni yang dikenal dengan ‘Santorini-nya Korea’
atau ‘Desa Lego’.
Desa warna-warni di
Korea yang dikenal dengan nama Desa Gamcheon ini terletak di Bosan.
Selain dikenal dengan keunikannya, desa ini juga merupakan tempat
yang tepat untuk agan yang menyukai seni dan sejarah.
Di tahun 1950-an,
Desa Gamcheon adalah sebuah kota kumuh yang dipenuh para pengungsi
Perang Korea. Namun wilayah ini juga dihuni oleh komunitas relijius
Taegeukdo yang lahir selama pergolakan politik di Korea pada tahun
1900-an.
Tata letak Gamcheon
yang bertingkat-tingkat ini ternyata telah direncanakan oleh
komunitas Taegeukdo. Tujuannya adalah agar tidak ada rumah yang
menghalangi rumah di belakangnya. Hal ini sesuai dengan ajaran
Taekgeudo, yaitu tidak menghalangi kesejahteraan orang lain.
Ketika para penduduk
lebih memilih warna-warna pastel untuk dinding rumahnya, para seniman
menambahkan sentuhan yang lebih berwarna dan menjadi menarik untuk
dikunjungi.
Sayangnya, banyaknya
wisatawan yang datang ke Desa Gamcheon tidak disambut baik oleh
penduduk desa ini. Banyak yang memutuskan pindah karena merasa
terganggu. Namun rumah-rumah itu tidak mereka jual, melainkan
dibiarkan begitu saja.
3. Desa Popeye
Rasanya, semua orang
mengenal tokoh animasi Popeye Si Pelaut. Tokoh fiksi yang perkasa
karena sangat gemar makan bayam ini, juga difilmkan pada tahun 1980.
Tapi siapa sangka, Desa Popeye sungguhan ada di Malta.
Popeye Si Pelaut,
tokoh fiksi penggemar bayam ini lahir dari tangan EC Crisler. Dalam
ceritanya, Popeye memiliki kekasih bernama Olive dan saingan bernama
Bluto. Bayam merupakan sumber kekuatannya. Popeye muncul dalam komik
strip hitam putih ‘Thimble Theatre’ pertama kali tahun 1919,
hingga berakhir tahun 1994.
Berkat ketenarannya,
tokoh Popeye diangkat ke layar lebar oleh Robert Altman pada tahun
1980. Robert pun menciptakan suasana yang sedemikian mirip. Dikutip
dari situs resmi Popeye Village Malta, Kamis (13/3/2014), desa
sungguhan Popeye ada di Malta.
Dari yang awalnya
tidak ada menjadi ada, dibuatlah desa Popeye di Pulau Gozo, Malta.
Sejumlah 20 struktur kayu dibuat dengan batangan kayu yang diimpor
dari Belanda, dan papan nama dari Kanada. Serta 8 ton paku, 250 galon
tinta, dan pemecah ombak. Semua itu dipakai untuk membuat seting film
Desa Popeye.
Uniknya, usai
shooting film Popeye, seting film tersebut tidak dihancurkan atau
ditinggalkan. Penghuni pulau melihat sisa dari seting film tersebut
dan merubahnya menjadi taman rekreasi. Mereka juga menyewa aktor dan
menjadikan bekas seting film itu sebagai taman rekreasi Popeye
Village atau Desa Popeye.
Jika agan berkunjung
ke Popeye Village, berbagai kegiatan seru siap mewarnai liburan Agan,
Serunya lagi, para tokoh kartun Popeye juga ikut menemani pengunjung
selama berlibur di desa ini. Dengan gaya khasnya, Popeye, si cantik
Olive dan Bluto berkeliling dan menyapa semua tamu yang datang
berkunjung ke desa mereka.
Di Popeye Village
juga ada kota mainan Santa yang menyuguhkan berbagai atraksi unik dan
menyenangkan. Wisatawan bisa naik perahu, bermain trampolin air,
berjemur di dek kapal, bermain di pantai, dan mencicipi berbagai
makanan sampai wine gratis untuk wisatawan dewasa. Untuk petualang
cilik, mereka bisa bermain di wahana edukatif dan kreatif. Anak-anak
juga menemukan dunia dan teman-teman baru. Lain lagi dengan traveler
dewasa. Mereka bisa belajar dan menjadi bagian sebagai kru dalam
pembuatan film ‘Popeye.’
Suasana pulau yang
cantik dan mirip dengan aslinya, benar-benar membawa pengunjung masuk
ke dalam dunia Popeye. Rumah-rumah kayu dengan cat warna-warni,
semakin membuat suasana ceria dan seru. Tapi untuk saat ini, desa
tersebut sedang ditutup untuk diperbaharui.
4. Desa Beauty
and the Beast di Perancis
Kisah Beauty and the
Beast atau yang dikenal di Indonesia dengan Si Cantik dan Buruk Rupa
tentunya sudah cukup akrab. Sudah banyak juga film lepas maupun mini
seri yang kisahnya diangkat dari dongeng karya Jeanne-Marie Leprince
de Beaumont, yang dirilis ada tahun 1756. Cerita Beauty and the Beast
oleh negara asli pembuat dongengnya, Perancis, kemudian dibuat lagi
versi filmnya dalam bentuk modern.
Jalan cerita
keseluruhan film ini tidak ada bedanya dengan dongengnya. Diceritakan
seorang ayah tunggal terpaksa harus menjual rumahnya saat kapal
miliknya tenggelam dan membuatnya bangkrut.
Dia dan keenam
anaknya lalu pindah ke sebuha rumah dipinggiran kota. Saat seluruh
keluarga tak menyukai kondisi baru mereka, sang anak bungsu Belle
(Léa Seydoux) justru merasa bahagia dengan keadaan mereka sekarang.
Pada suatu hari sang
ayah menemukan sebuah istana milik Beast (Vincent Cassel), yang penuh
dengan harta benda. Dia lalu berusaha untuk mengambil harta-harta di
sana. Saat sudah mengumpulkan semua harta itu, sang ayah bermaksud
untuk memetik bunga mawar untuk Belle. Saat itulah dia ditangkap oleh
Beast.
Untung saja ayah
Belle tidak dihabisi nyawanya saat itu juga. Dia diberi kesempatan
oleh Beast, untuk berpamitan kepada keluarganya, dan lalu kembali
lagi ke istana itu untuk kemudian mengabdi pada Beast. Jika dia tidak
kembali, seluruh keluarganya akan dibunuh oleh Beast.
Saat sang ayah
menceritakan seluruh kejadian itu pada keluarganya, Belle yang sangat
mencintai sang ayah, pergi menggantikan ayahnya untuk mengabdi pada
Beast.
Film Beauty and the
Beast ini sudah edar di Perancis pada bulan Febuary 2014 lalu. Untuk
tayang di Indonesia sendiri, sudah keluar bulan februari 2015 lalu
Nah itu dia tadi
beberapa tempat atau desa yang ada di film animasi tetapi ada di
dunia nyata, bagaimana anda tertarik untuk mengunjunginya?
Kirain cuma khayalan semata,ternyata ada yang nyata juga :D
BalasHapusWOW keren
BalasHapusmantep
BalasHapusIndahnya Desa tersebut, harus di jaga kebersihannya agar tidak kumuh Supaya enak di Pandang
BalasHapus